Your ADS
Hidayah itu datangnya adalah dari Allah Subhanahu wa Taala. Boleh jadi, anak mendapat hidayah lebih dahulu dibanding orang tua. Pergaulan dengan kawan-kawan di sekolah mahupun di universiti, mengenalkan sang anak kepada Islam, sehingga pemahaman dan wawasan agamanya melebihi orang tua. Jika tidak pandai mengelola hal ini, berkemungkinan akan timbul pertentangan antara anak dan orang tua.
Posisi kita dalam keluarga, terkadang juga mempengaruhi da`wah kita. Bila kita anak sulung, dan memiliki adik-adik, terkadang suara kita lebih didengar. Lantas bagaimana bila kita anak bungsu, dan akhwat pula? Harus berdawah kepada yang lebih tua? Kakak-kakak? Di tengah lingkungan keluarga? Jangan sedih. Kedewasaan tidaklah diukur dari usia, tapi dari cara berfikirnya dan dari cara dia mengatasi masalah. Bukan begitu?
Berikut ini tips-tips yang boleh dilakukan untuk dakwah keluarga. Kondisi setiap orang tua berbeda-beda, maka memang memerlukan analisa terlebih dahulu. Namun setidaknya ada point-point asas yang boleh kita terapkan bersama.
1. Membantu orang tua
Bila tak ada pembantu, jangan malas untuk membantu orang tua. Karena ini kesempatan yang baik untuk pendekatan. Boleh dengan membantu mencuci piring, menyapu, menyiram, menyetrika, memasak, dan lain-lain.
2. Mendengarkan masalah dan beri penyelesaian yang Islami
Sabtu dan Minggu adalah waktu berkumpul keluarga. Banyak hal yang biasanya dibincangkan. Dan bila orang tua ada masalah, dengarkanlah masalah mereka dan beri penyelesaian yang Islami.
3. Disiplin saat menonton TV
Menonton TV jangan dianggap remeh. Apa jadinya bila aktivi kita ternyata masih suka menonton drama cinta, gossip dan lagu-lagu rock??? akan menjadi penilaian tersendiri di mata orang tua. Anakku ini rupanya suka menonton cerita-cerita cinta (?)
4. Bangun pagi
Bangun siang akan membawa gambaran yang kurang bagus.
5. Tersenyum
Selalu berwajah ceria, tidak masam, tentu akan membuat orang yang melihatnya pun menjadi ikut bahgia. Aktivi wajahnya tersenyum selalu. Kalaupun ada kesedihan, cukup sekadar simpan dalam hati.
6. Mendoakan di shalat malam
Meski kita berikhtiar siang dan malam, tetapi hidayah tetap hak Allah. Maka jangan lupa mendoakan mereka di setiap selesai shalat dan di setiap shalat malam kita.
7. Memberi buku Islam yang sesuai
Kalau kita lebih suka membaca Risalah Pergerakan, Perangkat-Perangkat Tarbiyah, tentu orang tua tidak sesuai dengan ini. Maka kita harus menyediakan buku-buku Islam yang sesuai pemahaman mereka. Misalnya untuk ibu, karena sudah ada keluarga, jadi yang lebih dominan dalam pemikirannya adalah tentang keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Kita boleh membelikan buku ini. Atau bila kakak kita ternyata sebentar lagi akan menikah, kita boleh mencadangkan buku pernikahan islami, atau tips memilih menantu, misalnya.. ehm ehm
8. Perpustakaan Islam di rumah
Bilik kita penuh buku-buku, wawasan kita menjadi luas. Tetapi keluarga kita tidak. Maka keluarkan buku-buku itu dan letakkan juga di perpustakaan keluarga. Atau bila belum ada perpustakaannya, kita buat sendiri dengan mencari ruangan yang boleh dilihat oleh seluruh ahli keluarga.
9. Hiasi rumah dengan suasana Islami
Simbol-simbol Islam terkadang perlu karena pengkondisian lingkungan adalah sebahagian dari dawah. Kita boleh membeli kaligrafi Islam, atau kabah, dst. Dan mengurangkan adanya patung-patung dan sejenisnya. Tentu hal ini disampaikan secara bertahap kepada keluarga kita.
10. Memainkan tilawah atau nasyid di rumah
Mengenalkan keluarga dengan lagu-lagu yang Islami, sebagai jalan alternatif hiburan. Ar Ruhul Jadid mungkin terdengar enak di telinga kita, tapi bagi orang yang belum faham, belum tentu. Sesekali memutarkan tak mengapa, tapi jangan setiap hari. Cuba putar juga kaset-kaset slow yang disukai oleh orang yang sudah berusia, misalnya nasyid OPICK, Raihan atau Bimbo.
Hidayah itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Taala dan ingat, Dia menilai proses, bukan hasil. Selamat berjuang ikhwah fillah.
Wallahualam~
Posisi kita dalam keluarga, terkadang juga mempengaruhi da`wah kita. Bila kita anak sulung, dan memiliki adik-adik, terkadang suara kita lebih didengar. Lantas bagaimana bila kita anak bungsu, dan akhwat pula? Harus berdawah kepada yang lebih tua? Kakak-kakak? Di tengah lingkungan keluarga? Jangan sedih. Kedewasaan tidaklah diukur dari usia, tapi dari cara berfikirnya dan dari cara dia mengatasi masalah. Bukan begitu?
Berikut ini tips-tips yang boleh dilakukan untuk dakwah keluarga. Kondisi setiap orang tua berbeda-beda, maka memang memerlukan analisa terlebih dahulu. Namun setidaknya ada point-point asas yang boleh kita terapkan bersama.
1. Membantu orang tua
Bila tak ada pembantu, jangan malas untuk membantu orang tua. Karena ini kesempatan yang baik untuk pendekatan. Boleh dengan membantu mencuci piring, menyapu, menyiram, menyetrika, memasak, dan lain-lain.
2. Mendengarkan masalah dan beri penyelesaian yang Islami
Sabtu dan Minggu adalah waktu berkumpul keluarga. Banyak hal yang biasanya dibincangkan. Dan bila orang tua ada masalah, dengarkanlah masalah mereka dan beri penyelesaian yang Islami.
3. Disiplin saat menonton TV
Menonton TV jangan dianggap remeh. Apa jadinya bila aktivi kita ternyata masih suka menonton drama cinta, gossip dan lagu-lagu rock??? akan menjadi penilaian tersendiri di mata orang tua. Anakku ini rupanya suka menonton cerita-cerita cinta (?)
4. Bangun pagi
Bangun siang akan membawa gambaran yang kurang bagus.
5. Tersenyum
Selalu berwajah ceria, tidak masam, tentu akan membuat orang yang melihatnya pun menjadi ikut bahgia. Aktivi wajahnya tersenyum selalu. Kalaupun ada kesedihan, cukup sekadar simpan dalam hati.
6. Mendoakan di shalat malam
Meski kita berikhtiar siang dan malam, tetapi hidayah tetap hak Allah. Maka jangan lupa mendoakan mereka di setiap selesai shalat dan di setiap shalat malam kita.
7. Memberi buku Islam yang sesuai
Kalau kita lebih suka membaca Risalah Pergerakan, Perangkat-Perangkat Tarbiyah, tentu orang tua tidak sesuai dengan ini. Maka kita harus menyediakan buku-buku Islam yang sesuai pemahaman mereka. Misalnya untuk ibu, karena sudah ada keluarga, jadi yang lebih dominan dalam pemikirannya adalah tentang keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Kita boleh membelikan buku ini. Atau bila kakak kita ternyata sebentar lagi akan menikah, kita boleh mencadangkan buku pernikahan islami, atau tips memilih menantu, misalnya.. ehm ehm
8. Perpustakaan Islam di rumah
Bilik kita penuh buku-buku, wawasan kita menjadi luas. Tetapi keluarga kita tidak. Maka keluarkan buku-buku itu dan letakkan juga di perpustakaan keluarga. Atau bila belum ada perpustakaannya, kita buat sendiri dengan mencari ruangan yang boleh dilihat oleh seluruh ahli keluarga.
9. Hiasi rumah dengan suasana Islami
Simbol-simbol Islam terkadang perlu karena pengkondisian lingkungan adalah sebahagian dari dawah. Kita boleh membeli kaligrafi Islam, atau kabah, dst. Dan mengurangkan adanya patung-patung dan sejenisnya. Tentu hal ini disampaikan secara bertahap kepada keluarga kita.
10. Memainkan tilawah atau nasyid di rumah
Mengenalkan keluarga dengan lagu-lagu yang Islami, sebagai jalan alternatif hiburan. Ar Ruhul Jadid mungkin terdengar enak di telinga kita, tapi bagi orang yang belum faham, belum tentu. Sesekali memutarkan tak mengapa, tapi jangan setiap hari. Cuba putar juga kaset-kaset slow yang disukai oleh orang yang sudah berusia, misalnya nasyid OPICK, Raihan atau Bimbo.
Hidayah itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Taala dan ingat, Dia menilai proses, bukan hasil. Selamat berjuang ikhwah fillah.
Wallahualam~
0 komentar:
Posting Komentar